Tajuk berjudul kemanusiaan di muka bumi ini nampaknya sudah mulai pudar. belakangan mencuat tentang kasus lengsernya Moammar Khadafi dari kursi kepemimpinannya di Libya. Tentu seluruh masyarakat libya amat senang apalagi dengan lengsernya khadafi berarti seluruh penyiksaan dan ketidak adilan akan hilang dengan sendirinya (mungkin). tapi, di tengah-gegap gempita kegembiraan masyarakat :ibya ini, ada suatu hal yang ganjil yang membuat saya tak habis pikir dan bertanya bagaimana mungkin seorang manusia ingin menghapuskan penindasan terhadap manusia lain dengan cara menindas atau menyiksa manusia lain. terlepas dari semua kekejaman yang dibuat oleh khadafi, tindakan pihak oposisi libya yang menyeret, memukuli dan mencederai khadafi sampai berdarah-darah adalah tindakan yang tidak berperi kemanusiaan apalagi sampai diabadikan dan disebarkan keseluruh masyarakat di dunia lewat internet.
tak berhenti di libya, ketidak sadaran akan kemanusiaan ini juga terjadi di china. bagaimana mungkin seorang balita yang tertabrak dan tergeletak takberdaya di jalanan dibiarkan saja oleh orang-orang yang melintas dijalan itu. anak itu tak ayal dianggap seperti tikus yang mati dijalanan dan hanya dilihat saja tanpa ada orang yang mau bersusah suah hanya dengan menepikan atau meminta pertolongan agar anak itu tidak terlalu parah. bahkan bocah yang sudah terkapar itu masih harus dilindas mobil lain yang melewati jalan itu.
tidak hanya itu, kamis pkan lalu di negara yang sama ada seorang bocah yang yang tertabrak dan agar si sopir tidak membayar denda yang lebih tinggi ia menggilas sekali lagi sei bocah sampai mati. karena bayar denda/ kompensasi terhadap orang yg meninggal lebih kecil daripada harus dibawa ke rumahsakit
Libya dan China hanyalah dua contoh negara yang baru ketahuan sisi busuknya. tak tahu dinegara lainnya. emang manusia itu lebih bejat dari pada binatang!!!
Monday, October 24, 2011
Wednesday, October 12, 2011
PSSI

berikut pemain persib yang harus berganti nomor punggung karena kebijakan bodoh PSSI:
Miljan Radovic 58 menjadi 50
M. Ilham 81 menjadi 17
Cecep Supriyatna 55 menjadi 32
Sigit Hermawan 69 menjadi 29
Monday, October 10, 2011
semesta berbisik
semesta berbisik lewat nyanyian jangkrik di malam hari
semesta berbisik lewat angin dingin di malam hari
semesta berbisik lewat gelapnya malam hari
semesta berbisik lewat cahaya bulan yg menerangi
semesta berbisik lewat deru mobil yg jarang
semesta berbisik lewat nyamuk yang menggigit
semesta berbisik lewat awan pekat yang berkelana
semesta berbisik lewat dengkuran lelap manusia
semesta berbisik lewat suara nafas yang tak terdengar
semesta berbisik lewat tetesan embun di daun-daun
semesta berbisik, berbisik
semesta berbisik lewat angin dingin di malam hari
semesta berbisik lewat gelapnya malam hari
semesta berbisik lewat cahaya bulan yg menerangi
semesta berbisik lewat deru mobil yg jarang
semesta berbisik lewat nyamuk yang menggigit
semesta berbisik lewat awan pekat yang berkelana
semesta berbisik lewat dengkuran lelap manusia
semesta berbisik lewat suara nafas yang tak terdengar
semesta berbisik lewat tetesan embun di daun-daun
semesta berbisik, berbisik