Pages

Monday, October 25, 2010

jadilah seperti panda

Jadilah seperti panda yang mau berkorban untuk yang ia sukai.
Panda asalnya adalah karnivora yang harus memakan daging untuk hidup tapi sekarang ia memakan rumput bambu. tahu kah kenapa?
karena panda menyukainya
walaupun sering sakit parah karena tidak bisa mencerna rumput bambu dengan baik, tetapi panda terus melakukannya. thukah kau kenapa?? 
karena panda menyukainya
walaupun jarinya yang awalnya lima bertambah satu karena sering makan bambu, namun panda tetap melakukannya. tahukah kau kenapa???
karena panda menyukainya.
jalanilah apa yang kau sukai jangan pikirkan resikonya. jadilah seperti panda yang mau berkorban apapun untuk yang disukainya. karena menjalani sesuatu yang kau sukai walaupun tidak terlalu menjanjikan. tapi dia memuaskan. memuaskan batinmu yang sering kau bohongi.
(terinspirasi dari komik wild life chapter 25)

Mau Buat Cerpen

mau buat cerpen? tapi males padahal ide" brilian udah bermunculan dan mendesak desak otak agar dikeluarkan.
yah brati sama kaya gw dah.
gw pengen buat cerpen yang terinspirasi dari kakek gue. masalahnya unik bgt gue punya kakek.

Sore itu Hujan rintik" membasahi jalan raya alami khas pedalaman yang dihimpit berbagai pohon besar disetiap pinggiran. entah berapa lama pohon itu berdiri kokoh memayung jalanan yang sedang becek diguyur tetesan air dindin dari langit. langit memang selalu menyirami pohon" itu sehingga bisa tumbuh menjulang mendekati langit seakan berusaha menggapai langit untuk membalas budinya.
ditengah jalan, seorang kakaek dengan baju kemeja lusuh berjalan menantang gerimis hujan yang tak berhenti dari sejak siang tadi. kerutan dimukanya menandakan bahwa ia tak muda lagi. sudah genap 105 tahun umurnya. namun Ia masuih bisa melakukan perjalanan jauh seperti saat ini. sesekali suara batuk melengkapi tanda-tanda pengalaman hidupnya yang tak mungkn bisa dijabarkan satu persatu. karena betapa tua dan bersemangatnya. ia.
sesekali di menengok kanan kiri menghindari adanya ancaman meong congkok yang biasa keluar menyebrang jalan. engalaman membantnya selamat dari bahaya empat puluh tahun lalu saat ia hampir diterkam binatang seperti kucing tersebut. namun beruntung seorang pemburu berhasil melumpuhkannya sbelum terjadi yang tidak diinginkannya saat itu.

aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh tambah kacau bahasa gue.
pusing. ntardah lanjutn lagi inikan cuma spontanitas.

siapa tak kenal???/

pepatah yang mengatakan "siapa tak kenal maka tak sayang" nampaknya memang benar adanya. namun tak setiap yang kita kenal kita sayangi orang yang kita sayangia adalah orang yang kita kenal baik dan cocok dengan kita. baik itu secara fisik, tingkah laku, watak, kepribadian dan lain sebagainya. jadi rasa sayangtuh intinya hanyalah sebuah persepsi yang diungkapkan oleh hati sehingga menimbulkan gejolak jiwa yang bisa membuat hati serasa melayang jika Dia juga menyayangi kita.
tau ah bahasa gue ancur dan g jelas. lagian ini cuman ngasal dan ngetes doang. lagian dari kemaren tiap kali nge-post gak bisa mulu.

Friday, October 22, 2010

Idul Adha

Selamat Idul Adha
More Graphics

Idul Adha

Selamat Idul Adha
More Graphics

Friday, October 8, 2010

Tugas DOI tanggal 12-an lah...

Indeks dan abstrak
Dari buku: INDEKS BERANOTASI Keanekaragaman Hayati dalam Publikasi Staf Peneliti Pusat Penelitian Biologi- LIPI
Halaman 13
0034. Arifiani, Deby; Zakaria, Radhiah. 1996. A Revision of Endriandra R.Br.(Lauraceae) In Celebes, Regional Training Course on Plant Taxonomy of Biosphere Reserves and Other Protected Areas in South East Asia. (The fifth: 11 Nov.-13 Des. 1996: Bogor: Ina Nat. MAB Com.-LIPI- Rijks. Leiden –RDCB-LIPI : 64-73).

Abstract
In this revision of the genus Endriandra R.Br, of Celebes, three species I.e. Endriandra Kingiana Gamle, E. rubesens Miquel and sula Vesiana Kostermans are distinguished.

Katalog
Dari buku: Data Bilbiografi Bahan Pustaka Koleksi Perpustakaan Universitas Indonesia Nomor 1001-2028
1796
LP 330.154 4 Soe p 218
Soemartojo, N
Peranan Matematika dalam Perkembangan Ekonomi/ N. Soemartojo.—[Jakarta] : [Universitas Indonesia], 1984. ii, 87 lembar : ii.; 28 cm.
Bibliografi: Lembar 87

Indeks
Dari buku: Indeks Artikel Majalah Tempo 1986.
Universitas Indonesia
Mapala:
Bila Musim Berganti
Dua mahasiswa anggota Mapala UI, J. Budhi Laksmono & Tom Sukaryadi tewas ketika sedang mengadakan penjelajahan jeram Sungai Alas di Aceh Tenggara. Akibat hujan yang terus menerus (NAS).
Tempo 49/15 860.201: 14

Bibliografi
Dari buku: Ensiklopedi Ilmu-ilmu by The Liang Gian & Andrian The
Harris, Cyril M., ed., Dictionary of Psychological Terms. Totowa, Adams &Co., 1965, (Reprinted, 1975)

Dari buku: Katalog Induk Majalah 1997 Perpustakaan Universitas Indonesia depok 1997
AMERICAN PROGRAMER
USA : Cutter ainformation Corp.,[T.th]
ISSN: 10485600
JUKUNINDfmipa 1995 (8) 1-6

Wednesday, October 6, 2010

OLoT

http://www.youtube.com/watch?v=vfJE5Nn1DyE&feature=PlayList&p=89E4B81FCC746F75&index=0&playnext=1
http://www.youtube.com/watch?v=0xlLfQd6Mqg&p=89E4B81FCC746F75&index=2&playnext=2
http://www.youtube.com/watch?v=x2dHaU-mSmM&p=89E4B81FCC746F75&index=3&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=S-fpEckHU3U&p=89E4B81FCC746F75&index=4&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=PNr0dij5W1g&p=89E4B81FCC746F75&index=5&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=INNevgWX7BE&p=89E4B81FCC746F75&index=6&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=FNruhsLGoVM&p=89E4B81FCC746F75&index=7&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=mGKLQkMBmaE&p=89E4B81FCC746F75&index=8&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=g1et0QUJp8k&p=89E4B81FCC746F75&index=9&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=1Erx7vQxfnI&p=89E4B81FCC746F75&index=10&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=MKGl6kKv2cI&p=89E4B81FCC746F75&index=11&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=HzdvwMgxRds&p=89E4B81FCC746F75&index=12&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=XhxKuZAH9LM&p=89E4B81FCC746F75&index=13&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=HQTmKl3rZQw&p=89E4B81FCC746F75&index=14&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=h7Xmm7D3pEM&p=89E4B81FCC746F75&index=15&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=MMyvMrRruaw&p=89E4B81FCC746F75&index=16&feature=BF
http://www.youtube.com/watch?v=iZx22zG4QyQ&p=89E4B81FCC746F75&index=17&feature=BF

Monday, October 4, 2010


komikhf

Sekarang saatnya ALI.................


A. Pendahuluan
Informasi merupakan elemen vital dalam proses kemajuan suatu bangsa atau kelompok. Infomasilah yang membuat amerika menjadi Negara adikuasa mengalahkan uni soviet. Informasilah yang menjadi peran utama dalam terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945. Begitu pentingnya informasi sehingga dapat menjadi tolak ukur kemajuan sebuahnegra atau kelompok. Namun, informasi tidak akan berguna jika tidak disebarkan. Dalam makalah ini, kami mencoba membahas keefektifan sebagian cara penyebaran informasi yang menjadi tema penting makalah ini yakni penyebaran infomasi melalui jargon, lagu, dan gossip. Karena pada saat ini khususnya di Indonesia acara televisi didominasi oleh acara yang berbau gosip dan juga musik.

B. Definisi dan sejarah

1. Jargon

a. Sejarah
Menurut “The Oxford Companion to the English Language” oleh Tom McArthur (1996)
istilah jargon ini muncul pada abad ke-14 yang merupakan istilah Bahasa Inggris Abad
Pertengahan (Midle English) yaitu ”iargo(u)n”, “gargoun”, “girgoun” yang berarti
kicauan, nyanyian burung-burung, pembicaraan yang tidak bermakna, merepet /
membual atau mericau.

Pengertian
Jargon adalah istilah khusus yang dipergunakan di bidang kehidupan (lingkungan)
tertentu. Jargon biasanya tidak dipahami oleh orang dari bidang kehidupan yang lain.
Misalkan "jargon komputer" berarti istilah-istilah yang berhubungan dengan komputer
secara khusus dan hanya dipahami oleh orang-orang yang berhubungan dengan bidang
komputer.

Fungsi

1. Sebagai Bahasa yang Mudah

Bagi orang atau kelompok yang memahaminya, jargon merupakan bahasa untuk
mempermudah penuturnya mengungkapkan keterangan yang panjang dan berbelit-
belit. Ketika digunakan oleh anggota kelompok tertentu, jargon menjadi bahasa yang
efisien dan efektif.

Dalam bidang hokum Contohnya adalah istilah “involuntary conversion” yang artinya
sama dengan kehilangan atau kerusakan barang karena pencurian ataupun kecelakaan.
1 . Sebagai Identifikasi Kelompok Tertentu

Kemampuan untuk memahami dan menggunakan jargon dalam sebuah kelompok
tertentu merupakan label identifikasi. Kemampuan seseorang menggunakan jargon
akan berpengaruh terhadap kredibilitasnya dalam kelompok tersebut. Kemampuan
menggunakan jargon menunjukkan bahwa penutur tersebut layak berada dalam
kelompok tersebut sehingga dapat diterima karena kemampuan memahami idea
dasarnya. Disamping itu penggunaan jargon dapat meningkatkan imej, citra dan prestige
penggunanya apalagi jargon itu dikaitkan dengan profesi tertentu yang dinikmati oleh
kelas sosial yang tinggi.

http://baikoeni.multiply.com/journal/item/136
http://id.wikipedia.org/wiki/Jargon

Resume LOGIKA

Elora Andhika                         1006765993
Fathin Adinah Achmad              1006765160
Hanum Dwita Pratiwi                            1006765551
Pahala Lumbatoruan
Salman Ribathul Khoili              1006697191
Teuku Reza Fadeli                                1006693930
LOGIKA BERPIKIR DAN HUBUNGANNYA DENGAN REFORMASI BIROKRASI
Sub-bab           : Pengantar logika dan kaidah berpikir logis
Sebelum membahas lebih jauh, sebenernya apakah pengertian reformasi itu sendiri?? Menurut Khan (1981), pengertian reformasi sebagai suatu usaha perubahan pokok dalam suatu sistem birokrasi yang bertujuan mengubah struktur, tingkah laku, dan keberadaan atau kebiasaan yang telah lama. Arah yang akan dicapai reformasi antara lain adalah tercapainya pelayanan masyarakat secara efektif dan efisien.  Dari pengertian ini, maka reformasi ruang lingkupnya tidak hanya terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan perubahan pada tingkat struktur dan sikap tingkah laku (the ethics being). Dalam resume ini akan dipaparkan hubungan antara logika dengan reformasi dan birokrasi.  Berikut pemaparannya dimulai dari pengertian logika, jenis logika, macam jenis penyampaian, term, proposisi, dedukasi dan silogisme kesesatan berpikir . semua bahasan tersebut akan dicantumkan juga hubungan antar setiap bahasan dengan reformasi dan birokrasi.
DEFINISI LOGIKA :                                                                                    
            Logika yaitu segala sesuatu yang sesuai dan dapat diterima oleh akal sehat.  Logika bertujuan agar seseorang mampu berpikir sendiri secara tepat dan mampu membedakan antara penalaran yang tepat dan tidak tepat.
JENIS LOGIKA
Menurut aspek, logika dibagi menjadi dua macam. Yaitu :
-         Logika Alamiah          : logika yang dibawa oleh manusia dari sejak lahir, berdasarkan akal sehat saja. Logika ini hanya membantu manusia dalam keseharian yang bersifat rutin.  Contoh: manusia membutuhkan makanan.
-         Logika Ilmiah             : logika yang mampu membekali manusia dengan prinsip dan norma agar ketepatan penalaran dapat dipertanggungjawabkan. 
Menurut pertumbuhan dan perkembangan, ada dua jenis, yakni :
-         Logika Klasik                        : logika ini ciptaan Aristoteles. Ada isitilah di dlam logika klasik ini yaitu analitika dan dialitika. Analitika merupakan putusan yang sudah benar. Contoh: Hukum Newton. Sedangkan Dialitika merupakan keputusan yang masih diragukan. Contoh: argumen mengenai orang yang bisa hidup di bulan.
-         Logika Modern          : menerapkan prinsip matematika ke dalam logika. Disebut juga sebagai logika simbolis atau sistematis.
Menurut bentuk dan isi argumen :
-         Logika Formal                        :  harus sesuai dengan premis
-         Logika Material         : sesuai dengan kenyataan
Hubungan logika dengan reformasi dan birokrasi yaitu logika berfungsi agar pemerintah tidak seenaknya saja dalam membuat suatu kebijakan karena harus ada pengajiannya terlebih dahulu dalam membuat suatu keputusan.
PROSES PENYIMPULAN
Proses penyimpulan dibagi menjadi dua macam, yakni :
-         Logika Deduktif         : memperhatikan penalaran dari yang bersifat umum ke khusus. Contoh : semua bunga itu makhluk hidup. Mawar adalah bunga. Maka dapat disimpulkan kalau mawar adalah makhluk hidup. Logika ini sudah tersirat tanpa harus kita membuat pengamatan inderawi.
-         Logika Induktif          : memperhatikan penalaran dari yang bersifat khusus ke umum. Contoh: Vira suka makan ayam goreng.
                           Tika suka makan ayam goreng
                            Jadi semua orang suka makan ayam goreng
            Dalam contoh diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam logika induktif, melibatkan observasi agar keabsahan argumen dapat terjaga. Semakin banyak pendapat, argumen yang dibuat makin sahih dan kuat makna nya. Dari pemaparan mengenai proses penyimpulan,  jelas sekali bahwa ini ada hubungannya dengan reformasi dan birokrasi. Yaitu pada saat suatu anggota MPR atau DPR sedang berdiskusi, pendapat mereka kita asumsikan sebagai premis dan akhirnya premis itu dikumpulkan menjadi suatu kesimpulan yang tepat dan kuat agar nantinya dapat berguna secara baik dan benar di masyarakat luas.
PENGERTIAN TERM DAN KATA
Yaitu mengetahui dasar dari penalaran. Berfungsi dalam menentukan subjek dan predikat. PEMBAGIAN TERM
Menurut aspeknya, term dibagi menjadi beberapa bagian, yakni:
-         Berdasarkan Jumlah kata
-         Berdasarkan Luas                     : Singular, partikular dan universal
-         Berdasarkan sifat                      : Term distributif dan Term kolektif
-         Berdsarkan arti             : Univok, ekuivok, dan analog
Setelah melihat pemaparan diatas, dalam memajukan birokrasi diharap agar dapat terhindar dari kekacauan pemahaman mengenai arti dari sebuah term (konsep) serta mempelajari klasifikasinya. Sehingga dalam peningkatan reformasi layanan kepada umum tercipta pengetahuan dasar yang baik dalam pengembangan intelegensi masyarakat umum dalam hal birokrasi.
DEFINISI PROPOSISI
Yaitu ungkapan lahirilah dari putusan atau kalimat yang benar atau salah. Proposisi terdiri dari beberapa term.
PEMBAGIAN PROPOSISI
-         Proposisi Kategoris (standard) yaitu kalimat yang diakui atau diingkari secara mutlak.
Syarat : subjek, predikat harus eksplisit.
Menurut jenisnya, Proposisi kategoris dapat dibagi lagi menurut:
·        Kualitas (diakui atau diingkari)
·        Kuantitas (singular, partikular dan universal)
·        Kuantitas dan Kualitas (gabungan)
Hubungan reformasi dan birokrasi dengan pembagian proposisi yaitu untuk merubah lembaga pemerintahan dan penentuan kebijakan agar di perhatikan kebenaran dan kesalahannya.
DEDUKSI DAN SILOGISME
Deduksi adalah proses pemikiran yang berpijak pada pengetahuan yang lebih umum ke lebih khusus. Penurunan penyimpulan dibedakan menjadi dua macam, yakni : 
-         Penyimpulan Langsung  : penalaran yang bertolak belakang dari premis dan harus diturunkan langsung dari kesimpulan.
-         Penyimpulan tidak langsung       : bergerak dari proposisi pertama (premis mayor) dan melalui proposisi kedua (premis minor), menghasilkan kesimpulan. Penalaran ini akan terwujud bentuk logis yang disebut dengan silogisme. Ada dua macam silogisme yaitu : silogisme kategoris (bentuk logis argumen deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan) , silogisme hipotesis (kesahihan tergantung semata pada bentuk dan tidak tergantung pada isi).
Penyimpulan silogisme dan deduktif di sini dapat kita lihat sebagai pemahaman atau penalaran yang masuk akal, dengan berjalannya waktu kemampuan menyimpulkan silogisme dan deduktif individu akan terus maju. Dengan majunya perkembangan zaman hendaknya kemampuan individu berpikir secara lagis harus terus direformasikan. Selain itu, diperlukan suatu birokrasi yang kokoh yang dapat menjadi pilar bagi individu yang sudah menginjak era globalisasi ini.
SILOGISME DAN KESEHATAN BERPIKIR
Reformasi birokrasi merupakan langkah-langkah perbaikan dalam urusan politik, terutama kinerja birokrasi yang buruk sehingga mendorong adanya reformasi. Penyebab reformasi ini adalah karena adanya diskriminasi politik, ketidakjujuran dan keegoisan para birokrat yang menyalahgunakan fasilitas dan dana negara untuk kepentingan diri sendiri dan orang-orang terdekat.  Hal ini banyak kaitannya dengan kesesatan berpikir.
Hukum-hukum silogisme terdiri dari dua macam silogisme kategoris dan silogisme hipotetis. Silogisme kategoris terdapat 8 hukum, yang harus kita gunakan guna membentuk argument silogistik yang logis. Silogisme hipotetis memiliki premis mayor yang berupa sebuah proposisi kondisional.
Silogisme kondisional dalam arti luas berbentuk sahih dan tidak sahih. Bentuk sahih yang pertama disebut modus ponens dimana proses penyimpulan bergerak dari pembenaran sebab kepada pembenaran akibat yang termuat dalam kesimpulan. Bentuk sahih kedua disebut modus tollens dimana proses penyimpulan bergerak dari pengingkaran akibat kepada pengingkaran syarat yang termuat dalam antesedens. Dalam bentuk tidak sahihnya, hampir sama dengan bentuk sahih namun masih membuka peluang adanya kemungkinan lain.
Silogisme dalam arti sempit tidak akan membuka peluang untuk kemungkinan lain. Sebab yang terkandung dalam antisedens harus merupakan satu-satunya sebab. Dengan mematuhi syarat ini, argumentasi kondisional akan selalu berbentuk sahih.
Kesesatan dalam berpikir ada dua macam, yaitu kesesatan formal dan kesesatan material. Kesesatan formal atau kesesatan bahasa merupakan bentuk penalaran yang tidak tepat atau tidak sahih akibat adanya kekeliruan penempatan term dalam sebuah kalimat sehingga kalimat tersebut memiliki makna ganda. Kesesatan material atau kesesatan relevansi adalah kesesatan dalam bahasa dimana tidak adanya relevansi terhadap premis dan kesimpulan.
Kesesatan relevansi ada enam macam. Yang pertama disebut Argumentum Ad Hominem yang bersifat subjektif. Kesesatan ini terjadi ketika ada seseorang yang menolak gagasan atau ide orang lain hanya karena faktor orang tersebut dan bukan karena gagasannya. Hal seperti sering terjadi pada persaingan partai politik di Indonesia saat ini. Pemilihan dalam birokrasi seringkali memihak pada suatu partai politik dan akibatnya menimbulkan ketidakpuasan dikalangan masyarakat maupun birokrasi itu sendiri, memperlemah profesionalisme organisasi pemerintahan dan dapat menimbulkan pelayanan birokrasi yang diskriminatif.
Kesesatan relevansi yang kedua disebut Argumentun ad Populum yang merupakan penalaran yang mengatasnamakan masyarakat luas. Penalaran ini banyak digunakan ketika berkampanye politik.
Yang ketiga adalah Argumentum ad Verecundiam yang merupakan suatu gagasan yang diterima oleh orang lain atau masyarakat karena orang yang menyampaikan gagasan tersebut sudah ahli dalam bidangnya. Gagasan-gagasan dari orang-orang ahli seperti ini di perlukan dalam proses reformasi birokrasi Indonesia karena mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat. Suatu reformasi yang didukung dan dipercaya akan berjalan sesuai rencana sehingga akan mencapai pada keberhasilan dalam birokrasi.
Keempat disebut Ignoratio Elenchi, yaitu penarikan kesimpulan yang tidak ada hubungan sama sekali dengan premisnya. Penarikan kesimpulan seperti ini juga seringkali bersifat subjektif. Seperti contoh, saat ini banyak dari kalangan artis yang menduduki kursi pemerintahan. Mereka di pilih karena sudah tenar di kalangan masyarakat dan itu merupakan keuntungan besar yang mereka miliki.
 Kelima adalah kesesatan karena generalisasi tergesa-gesa yang terjadi karena seseorang terlalu cepat menarik suatu kesimpulan yang berlaku umum.
Terakhir adalah kesesatan karena komposisi yang terjadi bila seseorang berpijak pada suatu kebeneran dan ia juga menganggap bahwa kebenaran tersebut pasti berlaku benar bagi semua orang. Seperti yang terjadi ketika adanya kepemimpinan absolut.
Saat ini kasus KNN yang dilakukan oleh pemerintah sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat. Mereka yang melakukannya menganggap bahwa karena mereka memiliki jabatan yang penting maka dapat berlaku sewenang-wenang dan menyalahgunakan jabatan. Bisa kita simpulkan bahwa kesesatan berpikir para birokrat dan juga masyarakat mendorong adanya reformasi birokrasi.
Dari bahasan mengenai hubungan anatara logika dan reformasi birokrasi, kami dapat menyimpulkan bahwa logika sangat berkaitan sekali dengan reformasi birokrasi. Karena logika merupakan dasar pemikiran yang digunakan nantinya untuk membuat suatu argumen yang dapat digunakan dalam birokrasi dan reformasi untuk masyarakat luas.
 DAFTAR PUSTAKA :

·        Meliono, Irmayanti, dkk. Buku Ajar I: Logika, Filsafat Ilmu dan, Pancasila. 2010.
 Jakarta: Badan Penerbit FKUI     
·        www.google.com
efektif-dan-efisien-kepada-masyarakat-lanjutan/
    





Web 2.0
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O'Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004,[1] merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O'Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.
Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web. Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:
    "Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”
Web 2.0 menjadi topik hangat dalam pembahasan web saat ini.
Prinsip-prinsip Web 2.0
    * Web sebagai platform
    * Data sebagai pengendali utama
    * Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
    * Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model pengembangan "open source")
    * Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan
    * Akhir dari sikllus peluncuran (release cycle) perangkat lunak (perpetual beta)
    * Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user
 Rujukan
1.       ^ Paul Graham. (2005). Web 2.0. Diakses pada 2 Agustus 2006
http://id.wikipedia.org/wiki/Web_2.0

MPKT Fokus Grup

Ragam Proposisi
Salman Ribathul Khoili, 1006697191

Judul : Logika
Pengarang : Dr. Irmaanti Melino, M.si. dkk.

Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai fakta yang dapat kita telaah kebenaran dan kesalahannya menurut otak kita. Secara manusiawi, kita di berikan pikiran untuk melakukan kedua hal tersebut yakni membenarkan atau mengingkari suatu pernyatan, fakta, ataupun kejadian yang terjadi dan dapat merangsang otak kita agar berpikir kritis. Dan untuk menentukan kebenaran itu kita memerlukan suatu landasan dasar yang menjadi kebenaran atau kesalahan suatu fakta. Hal ini sesuai dengan definisi proposisi dalam bab logika disebut ungkapan lahirilah dari putusan atau kalimat yang benar atau salah.

Isi
Dalam buku ajar I pada bab logika, dijelaskan arti dari proposisi yakni ungkapan lahiriah dari putusan. Jadi kalimat yang berasal dari lahiriah manusia yang menentukan benar atau tidaknya suatu kalimat atau pernyataan.

Proposisi terdiri dari macam-macam term yang lazimnya mempunyai term subjek, term predikat dan kopula. Term subjek adalah term yang ditujukan sedangkan term predikat adalah term yang diakui sekaligus melengkapi dan menjelaskan term subjek dan kopula adalah kata kerja penghubung antara subjek dan predikat.

Proposisi sendiri ada yang disebut proposisi kategoris yaitu proposisi yang nilai kebenaran atau kesalahannya diakui secara mutlak. Akan tetapi, proposisi kategoris mempunyai syarat yang harus ada pada suatu kalimat atau pernyataannya. Yakni term subjek, term predikat dan kopula (SPK) harus eksplisist dan merupakan kata bnda.
Aya bermain gitar a kalimat diatas secara jelas bahwa bermain gitar ditujukan pada aya selaku subjek dan merupakan kata benda. Bedahalnya dengan kata “ Aya cantik” kata ini tidak dapat dikatakan Proposisi kategoris karena aya merupakan kata benda dan cantik merupakan kata sifat. Jadi intinya setiap proposisi adala kalimat dan setiap kalimat bukan proposisi.
Menurut logika, ada tiga syarat dan tahapan mengenai proposisis yakni:
Subjek dan predikat dihubungkan sebuah pernyataan
Timbul suatu pengakuan atau pengingkaran
Nilai kebenaran dari suatu nialai tersebut

Contoh dosen adalah orang yang mengajar di perguruan tinggi. Term subjek (dosen) disambungkan (adalah) dengan term predikat (orang yang mengajar di perguruan tinggi) setelah kalimat tsb terbentuk, muncula pernyataan pengakuan dan menimbulkan nilai kebenaran bahwa dosen adalah orang yang mengajar di perguruan tinggi.

Proposisi dibagi kedalam tiga sub. Bagian (kualitas, kuantitas, dan penggabungan kualitas dan kuantitas). Proposisi kualitas menyatakan diakui (afirmasi) atau diingkarinya (negasi) suatu kaliamat. Proposisi kuantitas menyatakan jumlah atau banyak subjek. Yaiu singular, particular, dan universal. Proposisi kualitas dan kuantitas merupakan penggabungan dari kedua proposisi tersebut yakni singular afirmasi, singular negasi, particular afirmasi, particular negasi, universal afirmasi, dan universal negasi.
Ada hokum yang menyatakan bahwa setiap proposisi afirmasi adalah selalu particular. Cntoh semua kucing adalah binatang. Dikatakan particular karena kucing adalah sebagian dari binatang. Namun hokum ini dapat dipatahkan apabilaoleh yang rinci dan udah pasti.
Hokum lain menyatakan bahwa negasi selalu universal. Contoh semarang bukan kota terbesar. Semarang adala bagian dari kota jadi kota berlaku universal. Tapi hokum ini dpat tidak berlaku apabila satu kesatuan.

Penutup
Dalam pentup ini, penulis hanya akan mengungkapkan hubungan proposisi dengan tema besar yakni reformasi birokrasi. Dalam situs www.kejaksaan.go.id/ yang diakses pada tanggal 4 oktober 2010 dijelaskan bahwa reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan perubahan dan pembaruan secara mendasar terhadap sistem pemerintahan terutama menyangkut aspek kelembagaan, ketetelaksanaan, dan sumber daya manusia aparatur. Dan dalam prosesnya, reformasi ini bersifat bertahap sehingga tidak termasuk upaya yang radikal dan/atau revolusioner.

Jadi, jika dihubungkan dengan proposisi, reformasi birokrasi yang merubah dan memperbaiki pemerintahan secara mendasar seharusnya ditinjau secara serius kebenaran dan kesalahannya sehingga dapat mencapai tujuan sesuai atau setidaknya tidak jauh dari perencanaan. Karena reformasi birokrasi merupakan fondasi berdirinya Indonesia yang baru dan lebih baik.


Bilibiorgrafi:
www.wikipedia.com

bahan buat ALI 2.0

Berikut ini adalah sistem komunikasi apa yang perlu dibangun sekolah agar komunikasi guru dan orang tua terjalin baik. Banyak alternatif media yang bisa anda pilih. Silahkan pilih cara berkomunikasi yang sesuai dengan kemampuan sekolah anda.
• Sms, sistem ini sangat singkat dan simple satu berita akan terkirim ke ratusan nomor orang tua siswa. Isinya bisa apa saja dari mengabarkan kapan masuk sekolah sampai hal-hal yang darurat yang bisa diketahui khalayak dengan segera.
• Mailing list di yahoo atau googlegroups. Sangat murah dan effisien. Namun permasalahanya tidak banyak yang terbiasa mengakses internet apalagi bisa ikut serta dalam milis.
• Buletin kertas. Cara yang lumayan memakan anggaran apalagi jika dicetak berwarna. Bayangkan untuk seluruh siswa, sekolah akan mencetak bulettin yang terbit bisa sebulan sekali atau dua kali. Isinya berupa kegiatan di tiap kelas sampai pengumuman yang penting bagi orang tua siswa.
• Rapat tatap muka. Siapa bilang di jaman internet sekarang ini sudah tidak diperlukan. Ada banyak pihak yang masih mengaitkan pertemuan tatap muka dengan komitmen dari pihak sekolah. Usahakan pertemuan ini bisa berlangsung setiap awal tahun ajaran, atau jika ada hal penting yang ingin disampaikan silahkan undang orang tua siswa untuk datang ke sekolah jika ada hal yang ingin dibicarakan. Tentunya undangan yang diberikan jauh-jauh hari.
• Web statis atau blog. Kedua-duanya sama manfaatnya dan diperlukan orang yang benar-benar ditugaskan untuk memeliharanya. Anda juga bisa menaruh berita mengenai pendaftaran, marketing atau dokumen lain yang bisa orang tua unduh.
• Buku komunikasi. Sebuah buku yang menjembatani komunikasi orang tua dengan sekolah. Isinya bisa catatan apa yang harus dibawa esok hari, pemberitahuan kejadian sekolah hingga pujian akan tingkah laku siswa yang bisa orang tua baca.
• Phone tree (atau system nomer telepon) dari orang tua siswa yang saling berhubungan. Hal ini penting dalam upaya menyampaikan informasi di sekolah.
• Twitter, sama seperti sms sangat singkat dan berisi pemberitahuan mengenai hal-hal yang penting untuk diketahui siswa.
http://gurukreatif.wordpress.com/2009/10/02/penyebaran-informasi-di-sekolah-dari-mouth-to-mouth-menjadi-world-of-mouth/

JARGON

Sejarah
Menurut “The Oxford Companion to the English Language” oleh Tom McArthur (1996)
istilah jargon ini muncul pada abad ke-14 yang merupakan istilah Bahasa Inggris Abad
Pertengahan (Midle English) yaitu ”iargo(u)n”, “gargoun”, “girgoun” yang berarti
kicauan, nyanyian burung-burung, pembicaraan yang tidak bermakna, merepet /
membual atau mericau.

Pengertian
Jargon adalah istilah khusus yang dipergunakan di bidang kehidupan (lingkungan)
tertentu. Jargon biasanya tidak dipahami oleh orang dari bidang kehidupan yang lain.
Misalkan "jargon komputer" berarti istilah-istilah yang berhubungan dengan komputer
secara khusus dan hanya dipahami oleh orang-orang yang berhubungan dengan bidang
komputer.

Fungsi

1. Sebagai Bahasa yang Mudah

Bagi orang atau kelompok yang memahaminya, jargon merupakan bahasa untuk
mempermudah penuturnya mengungkapkan keterangan yang panjang dan berbelit-
belit. Ketika digunakan oleh anggota kelompok tertentu, jargon menjadi bahasa yang
efisien dan efektif.

Dalam bidang hokum Contohnya adalah istilah “involuntary conversion” yang artinya
sama dengan kehilangan atau kerusakan barang karena pencurian ataupun kecelakaan.
1 . Sebagai Identifikasi Kelompok Tertentu

Kemampuan untuk memahami dan menggunakan jargon dalam sebuah kelompok
tertentu merupakan label identifikasi. Kemampuan seseorang menggunakan jargon
akan berpengaruh terhadap kredibilitasnya dalam kelompok tersebut. Kemampuan
menggunakan jargon menunjukkan bahwa penutur tersebut layak berada dalam
kelompok tersebut sehingga dapat diterima karena kemampuan memahami idea
dasarnya. Disamping itu penggunaan jargon dapat meningkatkan imej, citra dan prestige
penggunanya apalagi jargon itu dikaitkan dengan profesi tertentu yang dinikmati oleh
kelas sosial yang tinggi.

http://baikoeni.multiply.com/journal/item/136
http://id.wikipedia.org/wiki/Jargon

LAGU

Pengertian:

Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan
temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang
mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau
suara yang berirama disebut juga dengan lagu.

http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu

GOSIP
Gosip atau desas-desus (Inggris: rumors) adalah selenting berita yang tersebar luas
dan sekaligus menjadi rahasia umum di publik tetapi kebenarannya diragukan atau
merupakan berita negatif.

http://id.wikipedia.org/wiki/Gosip

bahan buat ALI

Menurut kamus American Heritage Dictionary dalam kata Information di www.wikipedi.com, Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Dalam buku DOI diketahui informasi adalah blablabla…….

Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya
http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi

Suatu sistem tanpa informasi akan tidak berguna, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Dengan demikian informasi sangat penting bagi suatu sistem. Informasi sendiri berasal dari data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.(McFadden, dkk 1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sehingga mempunyai arti dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Jadi sumber informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat terentu, kesatuan nyata (fact and entity) berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.[1]
Penulis lain, Burch dan Strater, menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.[2]
Sedangkan George R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.[3]
Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan
George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
1. Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4. Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.
Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.


________________________________________
[1] Gordon B. Davis, Management Information System: Conceptual Foundation, Structure, and Development, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll., 1974, halaman 32[2] Bruch dan Strater, Information System: Theory and Practice, Hamilton Publishing Company, Santa Barbara, California, 1974, Halaman 23
[3] George R. Terry, Ph.D., Office Management and Control, Fourth Edition, Richard D. Irwin Inc., Homewood, Ilinois, 1962, Halaman 21
http://blog.re.or.id/definisi-informasi-2.htm

kendala2 penyebaran informasi:
Faktor penghambat perubahan

Banyak faktor yang menghambat sebuah proses perubahan. Menurut Soerjono Soekanto, ada delapan buah faktor yang menghalangi terjadinya perubahan sosial, yaitu:

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
3. Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif.

4. Adanya kepentingan pribadi dan kelompok yang sudah tertanam kuat (vested interest).
5. Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan dan menimbulkan perubahan pada aspek-aspek tertentu dalam masyarakat.

6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing, terutama yang berasal dari Barat.
7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
8. Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.
http://sosial-budaya.blogspot.com/2009/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

dalam 8 hambatan diatas yang inspiring gituh. berhubungan dengan kendala penyebaran informasi adalah:
1. adanya perubahan sosial dan teknologi yang tidak seimbang
2. adanya kesenjangan social
3. sosialisai yang tidak sempurna
4. prasangka negatif
5. adat yang masih kental
6. kemiskinan
7. pengetahuan
8. dll.

Sunday, October 3, 2010

ngopi lagi buat doi

Is there a basic human need to organize?

Ada kemampuan dasar dalam otak manusia untuk mengatur segala hal. Pepatah
mengatakan “tempat adalah tempat menaruh semuanya dan semuanya ada di tempatnya” ,hal
itu dapat berjalan bila segala sesuatunya ada di tempatnya. Jadi, ada sesuatu yang perlu
di organisir sebelum memulai suatu pekerjaan. Dasar – dasar untuk mengorganisir segala
sesuatunya itu pada dasarnya ada di setiap pikiran manusia, dalam proses pembelajarannya
dan seiring berjalannya waktu, manusia semakin terampil dalam hal kemampuan untuk
mengatur sesuatu. Jadi, proses pembelajaran manusia didasari oleh ilmu untuk menganalisa
dan mengorganisir data,informasi dan pengetahuan.

Why do we need to organize?

Kita perlu mengorganisir agar segala sesuatu yang kita atur dapat mudah kita temukan
kembali. Contohnya seseorang menaruh buku di lemari belajarnya agar dapat menemukannya
dengan mudah. Proses belajar harus diatur sehingga hubungan antara ide – ide dapat digunakan
untuk membantu belajar dalam mengingat materi yang sedang dipelajari.

What is organization of recorded information?

Recorded Information atau informasi yang terekam merupakan suatu informasi,

kegiatan, atau pelaksanaan suatu kegiatan yang lengkap dan sah. Oleh karena itu dibutuhkan

pengelolaan informasi yang teratur untuk pengambilan keputusan oleh suatu Organisasi

Informasi. Istilah-istilah untuk menyebut materi informasi bukan hanya buku, item, dan lain-lain

tetapi juga disebut kesatuan informasi. Di dalam bukunya, Arlene G. Taylor 1999

Organization of Information “, Hagler telah mengidentifikasi enam fungsi kontrol bibliografi. Isi

buku tersebut menjelaskan tentang pekerjaan para pustakawan. Isi buku tersebut juga

menjelaskan kegiatan-kegiatan yang ada di semua organisasi informasi.

“ The

1

a. Mengidentifikasi adanya semua jenis informasi - entitas bantalan karena dibuat

tersedia

Keberadaan suatu informasi merupakan hal yang penting dalam meleburnya informasi

tersebut di dalam masyarakat. Beberapa wadah informasi layaknya buku, blog internet,

ensiklopedia memang bisa didirikan, namun bila keberadaan informasi-informasi tersebut

tidak diketahui oleh masyarakat umum maka informasi tersebut menjadi tidak berguna.

Oleh karena itu mesti diadakan kegiatan untuk mempublikasi informasi tersebut.

b. Mengidentifikasi bagian konten dari entitas atau satuan informasi

Kumpulan dari cerita-cerita atau karya seni bisa dianggap sebagai bantalan entitas

secara menyeluruh. Masing masing individu atau karya artistic dapat dianggap sebuah

informasi.

c. Meringkas wujud-wujud Informasi secara sistematis menjadi koleksi di perpustakaan,

arsip, museum, dan depo informasi lainnya.

Penciptaan suatu informasi umumnya sangat bermacam-macam, contohnya koleksi

pribadi tercipta karena ketertarikan dengan suatu informasi. Koleksi buku suatu sekolah

dibutuhkan untuk mendukung kinerja pembelajaran. Oleh Karena itu dibutuhkan kinerja

yang sistematis dalam meringkas informasi tersebut agar penggunaannya bisa dibuat

semaksimal mungkin.

d. Memproduksi daftar apabila wujud informasi disusun sesuai dengan peraturan standar

kutipan.

Daftar yang diciptakan dalam aktifitas ini meliputi perpustakaan, catalog, indeks

bibliografi dan lain-lain yang sangat penting untuk melakukan temu kembali sebuah

paket informasi.

e. Menyediakan daftar nama, judul, subjek, dan unsure lainnya untuk memudahkan

akses terhadap entitas informasi tersebut.

Ini merupakan kegiatan inti dari proses temu kembali suatu informasi. Password atau

kata kunci merupakan suatu akses yang disediakan dimana para pencari informasi

dengan mudah bisa menemukan informasi yang ingin dicarinya. Tapi pencarian dengan

password tersebut menjadi kurang efektif bila koleksinya terlalu banyak. Pencarian

2

melalui nama, judul dan dan kosakata yang diatur dibawah wewenang manusia lebih

efektif.