Pages

Friday, November 5, 2010

PAHLAWAN MUDA DI ABAD HIBRIDA

Menjadi seorang pahlawan tidaklah mudah. Butuh pengorbanan yang sangat dan juga pengakuan agar bisa menyandang gelar kehormatan tersebut. Pahlawan sesuai dengan Undang-undang pemerintah kurang lebih jika diambil intinya adalah seseorang yang telah meninngal dunia dan semasa hidupnya telah berbuat banyak bagi bangsa dan Negara. Ataupu waraga Negara Indonesia yang masih hidup dan kepahlawanannya tidak cacad akibat ulahnya. Jadi pahlawan adalah seorang yang berbuat untuk bangsa dan Negara dan bias menunjukan sebuah konsistensi tinggi dalam menjaga citra kepahlawananannya.

Namun, apa sesungguhnya yang dikatakan pahlawan itu sebenarnya?

Sebagai pemuda, kita tidak usah iri kepada pahlawan-pahlawan kita yang telah gugur dimasa lampau dan telaj menyumbangkan darahnya untuk republik ini. Kita mungkin berfikir alangkah mudahnya jadi pahlawan di zaman dulu. Karena penyaluran untuk jadi pahlawan pun banyak. Mulai dari perang berkorban untuk bangsa dan lainnya. Namun, apakah jika anda di lahirkan dimasa itu anda akan mempunyai semangat dan bias mendapat gelar pahlawan tersebut?

Tentu belum tentu mungkin anda bias saja menjadi rakyat kebanyakan yang menunggu malaikat mengangkat masyarakat dari keterpurukan. Ingat tuhan tidak akan mengubah suatu kaum jika kaum atau kelompok itu tidak mempunyai keinginan dan tekad untuk berubah.

Tekad itulah yang harus kita warisi dari para pendahulu kita. Sebagai pemuda tak usahlah kita muluk-muluk ingin memberantas kemiskinan yang ada di Indonesia. Cukup mulai dari hal-hal kecil dan yang ada disekitar kita karena pahlawan sejati itu adalah pahlawan yang bias bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Sebagai pemuda yang lahir di negeri yang elok dan amat subur jambrud katulistiwa ini, kita tak usah memikirkan bagaimana membuat sumberdaya alam di Indonesia yang kaya ini bias dimanfaatkan dengan baik dan efisien. Sebagai pemuda kita bisa memulai dari pikiran dan mind set kita. Kita siciptakan di dunia ini adalah sebagai pemimpin minimal sebagai pempin dari diri kita sendiri jadi kita tak usah ikut-ikutan seperti bangsa Indonesia lainnya yang ingin jadi pekerja bukan pemimpin. Coba tengok calon PNS dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Itu menandakan bahwa bangsa Indonesia itu adalah bangsa pekerja yang maunya hanya digaji tiap bulan dengan gaji yang nilainya sama dan secara terus menerus. Orang Indonesia yang se[perti ini terlalu hati-hati dan kehati-hatiannya ini bisa membuatnya menjadi hancur karena tertanam dalam dirinya. Bahwa dia adalah pekerja. Tidak usah rakus rezeki kita memang segini. Bagaimana Indonesia bisa maju jika dari mind setnya saja sudah salah. Jadi hal terpenting yang harus kita rubah adalah hal yang paling mendasar yaitu pikiran karena pikiran merubah segalanya dan segalanya ditentukan oleh pikiran kita. Mulailah jadi pemimpin minimal jadi pemimpin diri kita sendiri.

0 comments:

Post a Comment